Setelah menunggu sekitar 3-4bulan mulai panen malainya dimana saat malai masak diatas hindarkan dari burung secara langsung dan hindarkan dari hujan dengan rutinitas sering karena malai sorgum ini sudah bisa bertunas meskipun ada diatas pohon, jadi tanda yang tepat untuk memanen malainya adalah ketika batang dibawah malainya sudah kecoklatan berarti malai sudah tua dan siap di panen.
Jangan ditutup dengan plastik yang tidak memiliki rongga udara karena akan mengembun dipagi hari dan akan menjadi hangat sehingga menjadi bususk ditangkai.
malai yang bagus bisa mencapai 500gr (belum dipipil), jika sudah di pipil bisa mencapai 200-300gr (hasil biji sorgumnya). seburuk-buruknya tanaman sorgum, setinggi 30 cm akan tetap menghasilkan malai sehingga tanaman ini memang cocok untuk difersifikasi bahan pokok.
Sorgum yang siap panen ciri lainnya adalah dari suara malainya, sudah agak berisik sehingga ketika digoyangkan akan mudah rontok dan jatuh.
Pada gambar disamping ditanam pada musim kemarau yakni bulan agustus-oktober. Dengan dibantu disemprot air dengan skala 2hari/1x.
Secara ketinggian memang sorgum putih ini kalah dengan sorgum merah manis namun dari hasil bijinya sangat besar dan berat.
Ada strategi bisnis yang bisa dilakukan dari satu tanaman ini yakni ketika panen sebaiknya dipotong malainya terlebih dahulu sekitar 30cm dari atas setelah itu lambat laun akan keluar tangkai yang bisa menghasilkan malai kembali namun biasanya malai yang kedua akan lebih kecil dari malai yang pertama.
Setelah malai kedua terpanen maka mulai memanen batangnya untuk pakan sapi. jadi panen batang serendah mungkin (5-10cm dari atas tanah). Ketika sudah terpanen batangnya langsung segera dikejar untuk pupuk kandangnya karena saat itu tanaman akan menghasilkan tunas baru kembali. Tunas bisa muncul sampai 3 batang sehingga benar-benar membutuhkan nutrisi yang banyak.
Setelah berumur 7-14hari dari mulainya muncul tunas segera diberi pupuk kimia kembali. Pupuk kimia disini memberikan nutri pada unsur hara tanah secara instan dan cepat. prioritaskan kebutuhan Phospat (P) karena akan banyak menghasilkan batang dan unsur N dihasilkan dari pupuk kandang yang sudah di suply di awal.
Ini adalah hasil uji coba untuk periode kedua tanam sorgum, secara teknis memang sudah memotong biaya olah tanah dan biaya penanaman sehingga periode kedua memiliki potensi untung yang sangat tinggi.
tag: sorgum, sorgum putih, budidaya sorgum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar